Read more: http://www.bocahit.com/2013/01/memasang-komentar-keren-facebook.html#ixzz2Hone1N4b Kha ENd Ice: jiwa kita di dalam diri kita http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/sweden.gif"), auto;}

horizontaldrop down

bertaburan uang

ToLong DI add..

_ADD my fb _Irfan Nab'sdyke

Sabtu, 16 Februari 2013

jiwa kita di dalam diri kita

Jiwa : Kita Di Dalam diri Kita

Manusia telah mencapai tingkat peradaban yang luar biasa dari masa ke masa.  Hal-hal yang dulu dianggap mustahil saat ini sudah menjadi hal-hal biasa saja.  Perjalanan ke antariksa, pendaratan manusia di bulan, komputer, pengiriman suara tanpa kabel dan banyak lagi teknologi modern yang di jaman dahulu oleh orang-orang di jaman kuno akan dianggap sebagai impian atau khayalan belaka. Malahan banyak yang mengganggap hal-hal itu terjadi karena ulah jin atau makhluk halus.  Mungkin jika orang-orang di jaman kuno mendengar tentang “blackberry” dengan berbagai “kekuatan” nya, mereka akan rame-rame membangun kuil untuk menyembah dewa baru, Dewa Blackberry. 
Walau sudah sedemikian modern peradabannya, manusia masih banyak memiliki pertanyaan-pertanyaan yang belum pernah terjawab dengan baik.  Pertanyaan yang mungkin telah dipertanyakan sejak adanya kebudayaan.  Pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya amat mendasar, tetapi tidak pernah mendapat jawaban konkret, dengan bukti karena selama ini dianggap tidak mungkin.
Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain :
  • Apakah jiwa dan roh manusia benar-benar ada ?
  • Apakah ada kehidupan/kesadaran setelah kematian?
  • Apakah tujuan hidup ini?
Kita semua telah mendengar dan memperoleh jawaban untuk hal-hal tersebut, terutama dari ajaran-ajaran agama yang disampaikan melalui utusan Tuhan.  Namun karena jawaban-jawaban yang diperoleh tidak dapat diberikan dengan bukti yang jelas, dan kita tidak dapat mengalaminya sendiri, kalau mau jujur, banyak dari kita sebenarnya ragu-ragu atas informasi tersebut.
Benarkah informasi tersebut ? Benarkah ada kehidupan setelah kematian ? Di dunia ini banyak sekali manusia yang berpendapat bahwa hidup ini ya hanya hidup di tubuh fisik.  Kalau manusia mati ya sudah, berhenti kisah hidup nya.  Begitulah, cara otak manusia berpikir, sangat terbatas ke apa-apa yang diketahuinya saja.  Hal-hal yang tidak pernah diketahui biasanya hanyalah dianggap khayalan belaka.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mendorong banyak orang terjun ke dalam dunia spiritual dan melakukan olah rohani.  Tetapi dengan cara ini pun hanya segelintir kecil saja yang benar-benar memperoleh hasil yang baik.
Penulis dari kecil sudah banyak diperkenalkan berbagai olah rohani oleh orang-orang di lingkungan keluarga, dan mencoba berbagai cara lain setelah memasuki dunia kerja.   Namun kemajuan yang diperoleh dalam olah rohani selama kurun waktu puluhan tahun tidak lah cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.  Bersyukur sekali, berkat rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih, di tahun 2002 penulis mendapat kesempatan untuk bertemu dengan seorang pembimbing yang telah mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Dari tuntunan beliau, penulis  akhirnya mulai bisa menemukan jawaban-jawaban dari berbagai pertanyaan tentang hidup ini.
JIWA
Pertanyaan : “Apakah jiwa manusia benar-benar ada?” terjawab dengan tidak sengaja.  Pengalaman Tono di artikel “Jalan-jalan di Saat Tidur” membuktikan bahwa JIWA betul-betul ada.  Sekarang mari kita coba renungkan lagi kejadiaan di malam itu. Saat itu Tono sedang tidur, sementara disaat yang bersamaan Tono juga sedang tersadar dan berjalan-jalan.  Bagi anda yang teliti, anda akan segera menangkap adanya hal lain disini.  Iya betul, ADA DUA TONO !!!
Tono sebagai manusia memiliki otak sebagai pusat kesadaran fisik nya.  Di saat sadar, otak ini aktif bekerja, berpikir, menggerakkan organ tubuh dan lain-lain.  Tapi di saat tidur, otak ini akan tidur juga.  Lalu siapa yang masih sadar dan jalan-jalan menembus pintu tersebut ?  Itulah JIWA, jiwa Tono lah yang saat itu sedang sadar dan jalan-jalan dengan lapisan tubuh non fisik nya (baca artikel : Tubuh Yang Lain). 
Disini penulis mulai mengetahui dan belakangan mengalami sendiri, bahwa memang dibalik tubuh fisik ini, masih ada tubuh yang lain.  Di balik otak manusia ini, masih ada kesadaran yang lain, yaitu jiwa.  Dibalik Tono sebagai manusia dengan tubuh fisik, ada Tono sebagai jiwa dengan tubuh non fisik nya. Ini yang disebut sebagai lapisan kesadaran.
Dalam aktifitas sehari-hari, disaat kesadaran otak mendominasi, jiwa kita kebanyakan bertindak sebagai penonton.  Walau cuma sebagai penonton, kemampuan yang dimiliki jiwa melebihi apa-apa yang bisa dilakukan oleh kesadaran otak.  Sebagai contoh untuk mengingat beberapa hal, otak biasanya perlu mengulang beberapa kali untuk bisa disimpan di dalam sel-sel otak nya, dan lambat laun sel-sel otak ini akan mati dan ingatannya akan mulai hilang.  Berbeda dengan jiwa, untuk mengingat tidak perlu diulang-ulang, saat beberapa hal terjadi saat itu juga si jiwa langsung merekam dengan tingkat kedetailan yang sangat tinggi, dan karena disimpannya tidak di sel secara fisik, ingatan jiwa ini bersifat “permanen”.
Sebagai contoh jika kita bertanya ke otak : “148 hari yang lalu sarapan apa ?”,  kebanyakan otak kita tidak akan mampu mengingatnya, kecuali bagi mereka yang tiap pagi sarapannya sama terus ^_^.  Tapi jika kita bisa sadar sebagai “jiwa”, pertanyaan itu akan dengan mudah dijawab, dan bukan hanya sarapan apa, tetapi detail dari peristiwa itu juga akan dengan mudah diputar ulang, seperti makan sama siapa, jam berapa, memakai baju apa dan lain-lainnya.
Saat manusia mati, kesadaran otaknya akan mati juga dan lambat laun otak bersama tubuh fisik akan kembali menjadi tanah.  Beda halnya dengan jiwa, saat manusia mati jiwa ini tetap ada, dan bersama dengan kesadaran roh/esensi sejati yang ada di dalamnya akan meneruskan perjalanan, mempertanggung jawabkan semua yang dilakukannya semasa hidup.  Semua memori semasa hidupnya masih terekam secara “utuh” & “lengkap”, tidak akan ada celah untuk “menutup-nutupi” kesalahan yang diperbuat.
Di pelajaran agama diceritakan, pada saat manusia mati, maka semua organ tubuhnya akan bersaksi, tangannya dipergunakan untuk apa, kakinya dipakai apa dan seterusnya.  Disini bisa semakin kita sadari, betapa benar dan semakin jelas semua yang dijelaskan di agama tersebut.  Semua yang pernah dilakukan oleh manusianya, akan terekam di jiwanya, dengan sangat detail, setiap bagian tubuh, jam berapa, dengan siapa, melakukan apa dan seterusnya.
Itulah JIWA, kita di dalam kita.  Kita sebagai jiwa berada di dalam kita sebagai manusia yang mengandalkan otak dalam kehidupan sehari-hari.  Otak adalah kita yang “sementara” hidup di bumi ini, jiwa adalah kita yang “lebih abadi”, yang akan tetap hidup meskipun manusianya meninggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

W_E_L_O_M_E Hope You Like It...

On Fb http://www.facebook.com/nakknz?ref=tn_tnmn

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

mesin pencari

Welcome In Kode Blogger

Contoh Sliding Login Dengan JQuery

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya Silahkan : Klik Disini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!